Sudah menjadi biasa bila kecemasan dialami bagi siswa yang akan hadapi ujian. Kecemasan tersebut bisa berupa ketakutan, kegelisahan, was-was hingga kurangnya rasa percaya diri. Kondisi ini juga dirasakan oleh siswa yang bahkan lebih pintar atau persiapannya jauh lebih matang dari pada lainnya.
Usut punya usut, rasa cemas muncul dikarenakan siswa menganggap ujian sebagai hasil penentu terhadap seluruh kerja keras dan perjuangan yang dilalui hingga saat ini. Supaya apapun ujian yang dihadapi semakin terasa siap, ada kalanya terapkan tips berikut untuk usir bisa mengantisipasi segala bentuk kecemasan!
Membangun Pola Belajar Ideal
Sebagian besar siswa merasa cemas dan gelisah saat ujian disebabkan oleh kurangnya penguasaan materi pelajaran yang diuji. Maka dari itu, solusi untuk atasi permasalahan demikian adalah mulai bangun pola belajar ideal. Pola belajar yang dimaksud dalam hal ini adalah menyesuaikan denga gaya belajar sehari-hari.
Catat jadwal rutinitas belajar yang dijalankan secara konsisten. Baik itu setiap hari, sepekan empat kali atau kapan saja supaya materi pelajaran mudah diingat. Dengan penguasaan materi yang baik, besar kemungkinan soal-soal ujian bisa dikerjakan secara tenang tanpa banyak kendala.
Hindari Sistem Kebut Semalam
Singkatan SKS atau kepanjangan dari Sistem Kebut Semalam sudah bukan jadi hal baru bagi siswa yang punya kebiasan belajar penuh sehari sebelum ujian. Sistem ini tentu sangat kurang ideal untuk memaksimalkan penguasaan materi. Terlebih bila jumlah materi yang harus dipahami cukup banyak, bukannya praktis tapi malah bikin pikiran jadi serba kelelahan.
Sudah semestinya materi pelajaran yang banyak harus dipahami dengan bertahap alias dicicil. Sedikit demi sedikit, lama-kelamaan seluruh materi bisa dikuasai. Sehingga suasana pikiran dan hati akan terasa lebih tenang karena hal-hal yang jadi penyebab kecemasan sudah diminimalisir.
Intens Latihan Soal
Belajar untuk persiapan ujian tentu bukan hanya sekedar baca dan ingat materi pelajaran saja, bukan? Namun juga harus mulai memperbanyak latihan pengerjaan soal-soal. Dengan demikian, persiapan sebelum ujian akan lebih terasah karena sudah terbiasa hadapi berbagai jenis soal.
Bisa juga ditambahkan dengan simulasi durasi waktu penyelesaian saat berlatih soal. Semakin banyak varian soal yang dikuasai, maka rasa percaya diri akan muncul dengan sendirinya.

Istirahat Cukup
Sebuah riset dari University of California menjelaskan bahwa rasa gelisah meningkat hingga 30% manakala seseorang terbiasa kurang tidur saat malam hari. Tentu, riset tersebut menjadi antithesis terhadap SKS yang tak jarang harus begadang sebelum hadapi ujian esok harinya.
Istirahat terbaik adalah tidur. Selain menjaga kesehatan, ternyata tidur juga bisa mengurangi rasa gelisah. National Sleep Foundation dalam sebuah artikel penelitiannya menjelaskan bahwa dibutuhkan waktu tidur selama 7-10 jam setiap malam bagi remaja usia 14-17 tahun. Dengan kondisi fisik yang bugar, pikiran pun menjadi segar dan siap diajak “bertempur” untuk hadapi soal ujian.
Jaga Pola Makan yang Baik
Sebelum masuk ruang ujian, pastikan perut sedang tidak kekurangan asupan. Umumnya, konsentasi berpotensi ‘buyar’ jika tidak diantisipasi dengan sarapan yang cukup. Perhatikan pula kandungan nutrisi setiap asupan sarapan setiap hari.
Beberapa jenis asupan sehat yang bisa dikonsumsi untuk tingkatkan kinerja otak diantaranya yaitu teh hijau, roti gandum, minyak ikan, bayam, blueberry dan telur. Dengan kandungan vitamin, karbohidrat dan vitamin yang seimbang, maka daya pikir jadi lebih tajam.
Perbanyak Do’a dan Berpikir Positif
Do’a merupakan cara terbaik untuk menenangkan pikiran. Dengan berdo’a, maka segala usaha, kerja keras dan intensitas belajar selama ini akan sepenuhnya dipasrahkan kepada Sang Pencipta. Sehingga apapun hasilnya, hati lebih mudah menerima. Selama persiapan sebelum ujian telah dilakukan sebaik-baiknya, maka pikirkan sesuatu yang bersifat optimistis agar bisa tunjukkan performa terbaik selama ujian berlangsung.
Belajar bersama guru les privat Jakarta berpengalaman tentu menjadi cara terbaik untuk hindari rasa gelisah atau kurangnya persiapan jelang ujian. Sebab, seluruh materi dan soal telah disiapkan oleh lembaga. Selanjutnya guru membantu siswa untuk lebih optimal dalam memahami sekaligus menyelesaikan soal selama bimbingan berjalan.